Incinews.net
Jumat, 17 Oktober 2025, 21.48 WIB
Last Updated 2025-10-17T13:48:13Z
BimaHeadlineOrganisasiSwastaUsaha

80 Perusahaan di NTB Kompak Gelar Silaturahmi Gapterindo, Gong Persatuan Bangsa-Bangsa Bergema di Lawata Bima



Bima, Incinews.net — Suara gong kebudayaan menggema di kawasan wisata Lawata, Kota Bima, Jumat (17/10/2025) pagi. Dentumannya menandai semangat baru dari 80 Perseroan Terbatas (PT) yang tergabung dalam Gabungan Perseroan Terbatas Republik Indonesia (Gapterindo) wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk memperkuat persatuan dan kolaborasi lintas bangsa dan budaya.

Kegiatan bertajuk Silaturahmi Gapterindo dan Pemukulan Gong Persatuan Bangsa-Bangsa ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan.


Tampak hadir Koordinator Wilayah Kortas Tipikor NTB, Rustam, S.H, para Direktur Perseroan Perusahaan Rakyat Indonesia, serta sejumlah direktur perusahaan dari berbagai sektor.

Dalam sambutannya, Rustam menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang pertemuan, tetapi momentum memperkuat komitmen bersama untuk membangun daerah dan mempererat solidaritas antarbangsa melalui semangat kebudayaan.

“Lawata berarti ‘pintu’. Kami ingin kegiatan ini menjadi pintu semangat baru bagi persatuan bangsa-bangsa, dari Bima untuk dunia,” ungkap Rustam penuh makna.

Acara dimulai sejak pagi hari dan ditutup dengan sesi foto bersama di tepi pantai Lawata. Lokasi ini dipilih karena dianggap memiliki nilai historis dan simbolik dalam perjalanan kebudayaan masyarakat Bima.

Sebanyak 80 perusahaan yang hadir diketahui bergerak di berbagai bidang, mulai dari pembangunan, pendidikan, kebudayaan, perikanan, pertanian, hingga sektor jasa dan industri.
Kebersamaan mereka diharapkan menjadi tonggak baru kolaborasi antarsektor menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami siap mendorong kemajuan daerah Bima agar menjadi standar dalam pembangunan menuju Indonesia Emas. Semua sektor harus bersinergi—pariwisata, pendidikan, hingga ekonomi rakyat,” tambah Rustam.

Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol bahwa dunia usaha di NTB siap menjadi motor penggerak pembangunan daerah dan nasional, melalui kebersamaan dan semangat gotong royong yang dihidupkan kembali lewat tradisi gong kebudayaan.