Incinews.net
Kamis, 10 Juli 2025, 17.02 WIB
Last Updated 2025-07-10T09:05:18Z
HeadlineMUI Kota BimaPemkot Bima 2025

Wali Kota Bima Terima Audiensi MUI, Bahas Penanganan Penyakit Sosial dan Peran Ulama




Kota Bima, Incinews,Net- Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE menerima audiensi pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bima di ruang kerjanya pada Kamis, 10 Juli 2025. Pertemuan tersebut menjadi ruang strategis menyampaikan hasil silaturrahmi MUI dengan para tokoh masyarakat dan unsur pemerintah kelurahan di seluruh kecamatan se-Kota Bima.


Dalam laporan yang disampaikan, MUI Kota Bima menyoroti sejumlah persoalan krusial yang berkembang di tengah masyarakat. Mulai dari maraknya penyakit sosial, peredaran minuman keras oplosan dan narkoba, hingga usulan peningkatan insentif bagi imam masjid, guru ngaji, dan marbot. MUI juga mendorong dibentuknya satuan tugas (satgas) khusus untuk pencegahan penyakit sosial.


Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bima menyampaikan apresiasi atas peran aktif MUI dalam mendukung gerakan Kota Bima BISA, sebuah inisiatif moral dan sosial yang mengedepankan kolaborasi seluruh elemen masyarakat.


“Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kami sangat membutuhkan peran besar ulama dalam menguatkan gerakan BISA ini,” ujar Wali Kota.


Ia menyebutkan telah membentuk berbagai satgas, seperti Satgas Trantibum, Satgas Aset, dan Satgas Penertiban Iklan-Reklame. Usulan pembentukan Satgas Penyakit Sosial dari MUI, menurutnya, sejalan dengan langkah preventif pemerintah kota.


Lebih lanjut, Wali Kota menegaskan akan mengambil langkah tegas terhadap tempat usaha yang melanggar aturan. Ia mengungkapkan banyak laporan dari masyarakat tentang praktik penjualan minuman keras oplosan di sejumlah coffee shop di tengah kota maupun kafe di sepanjang Pantai Ule.


“Jika terbukti melanggar, kita akan segel. Rata-rata penyalahgunaan izin,” tegasnya.


Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengajak para ulama untuk terus mengedukasi masyarakat melalui mimbar masjid dan momentum keagamaan.


 “Merubah karakter masyarakat bukan pekerjaan instan. Tapi dengan kerja sama dan kesabaran, insya Allah akan terwujud,” pungkasnya.