Bima, Incinews.net Sorotan tajam kembali dilayangkan kepada Pemerintah Kabupaten Bima. Kali ini datang dari Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bima, Rafidin, S.Sos, yang secara lugas meminta Bupati Bima, Ady Irfan, agar menghentikan kegiatan seremonial yang tidak berdampak langsung pada rakyat dan segera fokus pada perbaikan jalan serta infrastruktur pendukung sektor pariwisata.
“Stop kegiatan seremonial. Bupati dan Wakil Bupati harus fokus memperbaiki sistem dan tata ulang mental pejabat di semua OPD. Kalau semboyan perubahan itu serius, buktikan di lapangan, bukan hanya slogan,” tegas Rafidin, Jumat (20/6/2025).
Rafidin menilai kondisi infrastruktur jalan di wilayah Donggo dan Soromandi sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak. Ia menegaskan bahwa anggaran hasil efisiensi tahun 2025 semestinya difokuskan pada perbaikan jalan, bukan kegiatan seremonial atau proyek mercusuar yang tak menyentuh kebutuhan rakyat.
Tak hanya soal infrastruktur, politisi vokal dari Dapil III itu juga menyinggung persoalan kemiskinan ekstrem yang terus membelit masyarakat Kabupaten Bima. Data menunjukkan, terdapat 24 ribu warga miskin ekstrem yang hingga kini belum mendapatkan solusi konkret dari pemerintah daerah.
"Angka kemiskinan ekstrem itu bukan sekadar statistik. Itu cerminan kegagalan kebijakan. Apa solusi nyata dari pemerintah daerah? Jangan tunggu rakyat berteriak lebih keras," sindir Rafidin.
Ia juga meminta Bupati segera menggelar rapat lintas sektor yang melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN), Kantor Pajak, dan Notaris guna membenahi sistem pajak dan retribusi, terutama terkait Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) yang selama ini dinilai amburadul dan menyulitkan rakyat kecil.
Lebih lanjut, Rafidin mengungkapkan bahwa ia telah mendorong secara serius agar ruas jalan strategis dari Soromandi hingga Wadukopa menjadi program prioritas pemerintah kabupaten. Ia menilai perbaikan jalan ini bukan lagi sekadar keinginan, melainkan tuntutan mutlak rakyat.
“Saya sebagai Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bima menegaskan: Tuntutan utama rakyat saat ini adalah perbaikan jalan kabupaten, terutama di Soromandi dan Donggo. Jika pemerintah tak mampu mendengar, itu tanda mereka tak layak dipercaya,” tandasnya.
Rafidin menutup pernyataannya dengan harapan agar Bupati Ady Irfan dan Wakil Bupati benar-benar menujukkan political will untuk membawa perubahan nyata, bukan hanya pencitraan semu demi popularitas.
“Kabupaten Bima harus maju, tapi kemajuan itu butuh keberpihakan, bukan janji-janji,” pungkasnya.