Kota Bima, Incinews,net- Tahun 2025 menjadi tonggak sejarah emas bagi Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima), setelah tiga dosennya kembali dinyatakan lolos dan resmi menerima beasiswa penuh program Doktor (S3) dari Pemerintah Taiwan.
Ketiga dosen tersebut adalah Miftahul Jannah (Prodi Ilmu Komputer) dan Muhammad Akbar (Prodi Kewirausahaan/Bisnis) yang diterima di National Taipei University of Technology (NTUT), serta Rizky Amelia (Prodi Kewirausahaan/Bisnis) yang diterima di National Dong Hwa University (NDHU).
Capaian tahun ini melanjutkan prestasi spektakuler UM Bima tahun 2024 dan awal 2025, di mana tiga dosen lainnya yakni Fajrin Hardinandar dan Muhammad Rizkan (Prodi Kewirausahaan/Bisnis) juga menempuh program doktoral di NDHU, serta Kaherunnisa (Prodi Ilmu Komputer) yang diterima di National Taiwan University of Science and Technology (NTUST).
Dengan demikian, total sudah enam dosen UM Bima menembus seleksi ketat universitas top Taiwan dengan beasiswa penuh dari pemerintah Taiwan. Hal ini tidak hanya membanggakan institusi, tapi juga menempatkan UM Bima sebagai kampus pelopor transformasi akademik di kawasan Timur Indonesia.
Rektor UM Bima: Ini Era Kebangkitan Akademik!
Rektor UM Bima, Assoc. Prof. Dr. Ridwan, S.H., M.H., menyampaikan rasa bangga yang mendalam atas dedikasi dan semangat para dosen muda tersebut.
“Atas nama seluruh civitas akademika UM Bima, saya menyampaikan rasa bahagia dan bangga. Ini buah dari kerja keras, konsistensi, dan keberanian menantang batas. Semoga ini menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lainnya,” ujarnya.
Ridwan menyatakan bahwa capaian ini adalah bagian dari roadmap akademik jangka panjang UM Bima, yang menargetkan pada tahun 2028 sebanyak 80% dosen telah bergelar Doktor.
“Saat ini kami menjadi kampus dengan jumlah Doktor terbanyak di Pulau Sumbawa, yakni 35 orang Doktor aktif, 30 sedang studi lanjut, dan 35 lagi sudah diterima tahun ini,” jelasnya.
Tidak hanya itu, UM Bima juga tercatat sebagai kampus satu-satunya dari Bima yang berada di Klaster Madya SINTA Kemendikti Saintek dan terus mendorong akselerasi prestasi riset serta daya saing internasional.
Fokus ke Depan: Prestasi, Rekognisi, dan Daya Saing Internasional
Ridwan menyampaikan bahwa setelah target Doktor terpenuhi, fokus UM Bima akan bergeser pada rekognisi dan kompetisi nasional-internasional melalui strategi pengembangan ekosistem akademik yang holistik.
“Kita sedang menyiapkan ekosistem unggul yang mencakup SDM, sarana-prasarana, sistem akademik, serta kultur inovatif. Ini bukan sekadar pencapaian individu, tapi gerakan institusional menuju kampus unggul bertaraf global,” tutupnya penuh optimisme.
Penutup:
Dengan konsistensi mencetak doktor dan menembus universitas dunia, UM Bima bukan hanya membangun masa depan kampus, tapi juga mengangkat marwah pendidikan tinggi di wilayah Indonesia Timur. Langkah besar ini menjadi bukti bahwa transformasi akademik tidak hanya milik kampus besar di kota-kota besar, tapi bisa diraih dari Bima – dengan visi, kerja keras, dan semangat tanpa batas.