Incinews.net
Jumat, 15 Maret 2024, 02.01 WIB
Last Updated 2024-03-14T18:57:38Z
DPRDNTBPemerintahan

Aktivis Sebut Bang Zul Tidak Level Dengan Anggota DPRD NTB Najamuddin

Foto: Ilustrasi.

MEDia INSAN CITA (inciNews.net) MATARAM -

Aktivis angkat bicara terkait dengan pernyataan Anggota DPRD NTB TGH Najamuddin Mustafa yang menantang Dr. Zulkieflimansyah untuk memberikan pernyataan atau jawaban apa saja manfaat dari pemberian beasiswa ke luar negeri.

Katua Umum Badko HMI Bali Nusra Rahmat Jayadi mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu dijawab oleh Dr. Zulkieflimansyah.

Sebab menurutnya, tidak pantas bagi seorang doktor Zulkieflimansyah yang memiliki karir cemerlang di bidang politik dan memiliki prestasi cemerlang di bidang Pendidikan dalam dan luar negeri harus menjawab pertanyaan sosok Anggota DPRD NTB Najamuddin. 

“Seharusnya tuan Najam harus tahu diri, bang Zul itu jam terbangnya sangat tinggi. Beliau sudah melang-lang buana ke seluruh dunia bersekolah memberi kuliah umum di berbagai universitas di luar negeri. Ngapain saling nantan segala. Kayaknnya Tuan Najam gak tahu betapa berartinya program beasiswa Zul-Rohmi bagi kalangan muda NTB. Mungkin beliau gak pernah baca koran dan berita betapa berharganya bantuan beasiswa dari Program Zul-Rohmi untuk keberlangsungan pembangunan SDM NTB,” kata dia. Kamis (15/3/2024) malam.

Selain itu, Pihaknya juga menyayangkan pernyataan Anggota DPRD NTB menuding Dr Zul itu Bodoh.

"Mungkin dia juga lupa yang bangun salah satu laboratorium dunia yakni 'Kampus' ternama di NTB yakni UTS, dimana mahasiswa luar dan dalam negri belajar disitu adalah Dr Zulkieflimansyah,"sebutnya.

“Masa Dr Zul dibilang bodoh oleh orang yang gak jelas asal usul pendidikannya, mentang-mentang jadi anggota DPRD. Memangnya tuan Najam pernah ngisi materi politik di kampus mana? Sok Soan nantang Dr. Zul,” sambung Rahmad..

Sebelumnya, para aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menyoroti pernyataan Najamudin Mustafa yang menyebut kepemimpinan Zulkieflimansyah “bobrok”dan bodoh karena tidak merenovasi Gedung kantor Gubernur.

Pernyataan Najamudin tersebut mendapat kritikan tajam dari aktivis HMI. Menurut mereka Najamudin telah memberikan pernyataan yang ngawur karena dinilai telah menimbulkan kegaduhan serta mengubur mimpi mahasiswa yang berharap beasiswa.

Kritik yang sama juga dilontarkan Aktivis Asal Lombok Timur meminta agar Anggota DPRD NTB TGH Najamuddin Mustafa bisa membedakan dan melihat apa yang menjadi kebutuhan Daerah kita di NTB saat ini.


“Saya tahu, Rehab Gedung itu perlu. Tetapi melihat defisit anggaran yang besar, ruang fiskal masih bermasalah, harusnya ada empati di sana. Bukan sebaliknya wakil Rakyat kita mendukung. Sama halnya Wakil DPRD NTB dapil Lombok Timur itu tidak bisa membedakan mana yang dibutuhkan Masyarakat saat ini dan apa yang yang mereka inginkan,” kata Hendra Kepada media ini. 


Sebagai pemuda yang sangat peduli dengan peningkatan Sumberdaya Manusia di NTB, dukungan yang disampaikan Anggota DPRD Najamudin Dapil Lombok Timur itu, sebagai Pria yang lahir di Lombok Timur, Hendra sangat kecewa atas pernyataan tersebut. 


"Bangun gedung alasan peningkatan pelayanan Publik. Padahal yang kita butuhkan generasi NTB adalah bantuan pendidikan bukan gedung. Gara-gara bangun gedung anggaran beasiswa kita dihilangkan. Pak Najamudin Anggota  DPRD NTB Kalau semua wakil rakyat kayak Bapak yang hanya mementingkan bangun gedung ketimbang anggaran pendidikan bagi generasi NTB, lebih baik bapak itu gak usah bermimpi jadi calon Bupati kalau otaknya gedung-gedung aja, tanpa persiapkan SDM nya," ujar Hendra.


"Atau jangan-jangan Pak Najamuddin ini sudah dapat bagian dari renovasi Gedung Kantor Gubenur NTB yah?,"Ungkapnya.


Selanjutnya Najamuddin Mustafa alasan mendukung renovasi kantor Gubernur NTB itu merupakan kebutuhan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik, menurut Hendra Otak Wakil Rakyat kayak Pak Najamuddin ini perlu diluruskan. 

"Saya kira yang paling penting bagi masyarakat kita berkaitan dengan pelayanan yang baik dan profesional itu bukan di ukur dari kemewahan gedungnya, tapi ketulusan dan keikhlasan dalam memberikan pelayanan,"tegas Hendra.

Selama ini, Anggota DPRD NTB itu sering kali memberikan komentar yang yang tidak produktif.

"Sering kali ngawur dan tidak produktif. Dan sering kali dia sampaikan kritikan yang bikin rakyat cemas dan gaduh yang tidak berfaedah buat rakyat banyak,"ujarnya. 

Dalam mengkritisi, Wakil Rakyat itu harus punya Nilai edukasi dan berdampak positif untuk kemajuan. Apalagi disaat bulan ramadhan, seharusnya memikirkan bagaimana Pemprov NTB Carikan solusi dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. 

"Disaat orang lagi fokus untuk beribadah puasa Pak Dewan kita Ini malah hujat-hujat orang aja kerjaanya. Istighfar Pak,"pesannya.