Incinews.net
Minggu, 29 Oktober 2023, 12.14 WIB
Last Updated 2023-10-29T04:14:24Z
HeadlineMahasiswaOrganisasi

Forum Mahasiswa Peduli Desa, Segel Kantor Desa Kalampa

Forum Mahasiswa dan Pemuda Peduli Desa Kalampa


Bima,Incinews,Net- Sekitar puluhan orang dari Forum Mahasiswa dan Pemuda Peduli Desa Kalampa, gelar aksi unjuk rasa di Kantor Desa Kalampa menuntut Pemerintah Desa Kalampa memaksimalkan kinerja Aparat Desa setempat.

 

Aksi tersebut dilaksanakan di Kantor Pemerintahan Desa Kalampa, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima. Rabu, 25/10.2023.

 

M Rafli dalam orasinya meminta kepada Kepala Desa Kalampa untuk segera memproses pemilihan Karang Taruna Desa setempat, kemudian mengaktifkan kembali Bumdes yang sebelumnya telah fakum, ungkapnya.

 

Selain itu Rafli juga menyampaikan pentin adanya peraturan Desa (Perdes) Pengelolaan Pajak Pasar, Pupuk Bersubsidi dan Gas LPG. Selain tertib Hukum, juga termasuk memberikan Pendapatan bagi desa kalampa, Jelasnya


“ Kami juga meminta Kepala Desa menuntaskan penyelenggaraan program air bersih yang ada di dusun ndora, untuk segera terselesaikan, jika tidak mampu segera undur diri menjadi kepala Desa”, Tegasnya.

 

Pada aksi tersebut masa aksi sempat melakukan pemblokiran jalan selama satu jam, karena merasa kecewa terhadap pihak pemerintah desa yang tak kunjung hadir untuk menggapi tuntutan masa aksi.

 

Dikatakan Rafli selaku Korlap aksi, kegiatan demontrasi ini di laksanakan sebagai bentuk mosi tidak percaya terhadap kinerja aparatur Desa yang tidak masif dan amanah dalam menjalnkan tugasnya. Terangnya.



“Kami akan terus menggelar Aksi sampai tuntutan yang kami suarakan hari ini mendapat titik terang dari pihak pemerintah Desa Kalampa”. Katanya.

 

Sementara Burhanuddin, S.Sos, selaku Kepala Desa dalam tanggapanya mengatakan “Kita akan berusaha melaksanakan dan menyelesaikan apapun yang menjadi tuntutan adik-adik masa aksi hati ini, dan dalam jangka  waktu 10 hari kita akan menyelesaikan seluruh tuntutan teman-teman”, Ujarnya.

 

Dijelaskan Kades bahwa sebagian programnya sudah dijalankan sekitar 70%, dan meminta kerjasama mahasiswa, pemuda dan masyarakat untuk berkerjasma melanjutkan program kerja dan ikut memantau program kerja yang belum terselesaikan, Ujarnya.

 

Merasa tak puas dengan tanggapan atau pernyataan dari pihak Kepala Desa, masa aksipun melakukan pemblokiran jalan dan disertai dengan penyegelan  Kantor Desa.