Incinews.net
Kamis, 17 Agustus 2023, 12.22 WIB
Last Updated 2023-08-17T04:33:13Z
HukrimNTBPemerintahPoldaPolresPolri

Dipimpin Kapolda NTB, Tersangka Teroris Di Lombok Sumpah Setia Kepada NKRI

Foto: Kapolda NTB Irjen Pol. Djoko Poerwanto dengan didampingi Pejabat Utama Polda, memimpin dan sekaligus jadi saksi atas komitmen dan sumpah setia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) salah satu mantan narapidana teroris (napiter) berinisial OS (39) tahun asal Kabupaten Lombok (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB).


INSAN CITA (inciNews.net) MATARAM -

Kapolda NTB Irjen Pol. Djoko Poerwanto dengan didampingi Pejabat Utama Polda, memimpin dan sekaligus jadi saksi atas komitmen dan sumpah setia kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) salah satu mantan narapidana teroris (napiter) berinisial OS (39) tahun asal Kabupaten Lombok (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB), berikrar menyatakan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Rabu (16/8/2023).

Meski telah menyampaikan ikrar sumpah setia ke NKRI, proses hukum narapidana tetap berjalan secara paralel. Jika dia kedapatan melakukan aksi kriminal atau kejahatan lain, langsung ditindak. 

"Saat ini, dia bisa kembali hidup normal seperti semula, dengan mencintai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara,"ungkap Perwira Tinggi (Pati) Polri kelahiran Pekalongan, Jawa Tengah itu saat memimpin acara penandatanganan.

Lebih lanjut ia menegaskan, jika langkah tersebut bukan sekadar simbolik belaka, namun mencerminkan komitmen dan sinergi yang erat di antara jajaran aparat kepolisian, dalam menjaga ketenangan dan stabilitas.

"Bersama melindungi, berjuang lawan terorisme demi keamanan wilayah ini. Langkah ini adalah bagian integral dari strategi pencegahan dan penanggulangan terorisme, yang kami jalankan sebagai aparat keamanan," tegasnya.

Irjen Djoko menyampaikan, dengan penandatanganan Ikhtiar Setia kepada NKRI itu, diharapkan tindakan-tindakan aparat keamanan semakin terarah dan efektif, dalam menangani serta mencegah ancaman terorisme di NTB dan daerah sekitarnya.

"Mari bersatu membentengi, bersama lawan ancaman teror demi kedamaian bangsa," ucapnya.

Kolaborasi dan persatuan dari berbagai pihak dianggap menjadi kunci mutlak dalam menjaga keamanan negara serta menjauhkan warga dari ancaman yang bisa mengganggu harmoni.

Di akhir sambutannya, Kapolda NTB kembali menegaskan komitmen Polri dalam penanggulangan terorisme.

"Kami berkomitmen untuk melindungi warga negara dan melawan segala bentuk ancaman terorisme, yang dapat mengganggu perdamaian dan keamanan di wilayah ini," tutup Irjen Djoko.

Sementara itu, OS menyebutkan alasannya ingin kembali ke NKRI setelah mendapatkan pencerahan dari petugas kepolisian tentang cara hidup yang baik dalam bernegara.


"Karena saya baru menyadari setelah masuk di rutan, saya menyadari saya salah, pemahaman saya salah," ungkap OS.


Pelaku juga megungkapkan, selama menjadi anggota jaringan teroris, Os tidak pernah peduli terhadap keluarganya, dan hanya ingin berjihad ke negeri Syam (Suriah) dan Palestina.


"Alhamdulillah saya diperingati oleh Allah, ada hikmahnya saya ditangkap oleh Densus. Kalau dulu masih di kelompok (teroris) saya berpikir bagaimana cara ke Syam aja. Kepingin (berjihad), tapi terkendala masalah biaya, sehingga tidak jadi,"ungkapnya