Incinews.net
Minggu, 08 Mei 2022, 09.51 WIB
Last Updated 2022-05-08T02:17:23Z

Kasus Panahan Semakin Merajalela, Pemerhati Sosial Ungkap Tips Bagi Para Orang Tua

Foto Kisman Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Monta kabupaten Bima.


Incinews.Net. kab.Bima. Akhir Akhir ini marak dengan kasus Pemanahan di wilayah Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Monta kabupaten Bima angkat bicara, Minggu, 8/5/2022.


Peristiwa panahan yang  memakan korban baru-baru ini terjadi lagi pada malam Sabtu (07/05/ 2022) lalu di kawasan Monta Selatan wilayah hukum Polsek Monta, kondisi korban tertancap busur hingga kendaraan terduga pelaku di bakar warga setempat.


Atas tindakan yang mengakibatkan orang menderita sakit tertusuk busur panah hingga dilarikan di rumah sakit tersebut pemerhati sosial menilai peristiwa tersebut kerapkali terulang kembali dan dominan dilakukan oleh para remaja.


"Setidaknya dapatlah dipetakan bahwa dari setiap kasus panahan yang terjadi umumnya di kabupaten Bima, Dompu dan Kota Bima tampak melibatkan para remaja" Ungkap Kisman, S.H Selaku Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) monta waktu yang lalu.


Kisman 2000 Sapaan akrabnya mengatakan bahwa kalau dikaitkan dengan peristiwa yang lagi booming terjadi di tiga wilayah tersebut, hingga kini melibatkan Generasi Mileneal, dan tampak seperti  gemes saat menjejal tajuknya.


"Sengaja saya angkat mungkin punya korelasi dengan kejadian yang menimpa generasi yang punya beban mental "canggungan", seperti Dikit-dikit butuh healing, self reward dan merasa mental health hingga situasi terganggu". jelas Kisman.


Kisman melanjutkan Menurut Prof. Rhenald Kasali bahwa apa yang di sebut Strawberry Generation muncul karena orang tua secara ekonomi lebih sejahterah, sehingga apapun keinginan anak cenderung diturutin saja, orang tua canggung dengan anak, terhalang untuk bersikap tegas dalam mendisiplinkan anaknya sewalaupun sekedar untuk mengajarkan tentang ilmu kehidupan, dan terciptanya kondisi ini menjadi situasi yang dapat menstimulir lahirnya sikap impulsif. 


"Strawrberry generation yaitu anak-anak muda yang bermental lunak, dikerasin dikit saja merasa hatinya luka, Ketemu kesulitan, dia cenderung kabur dan melarikan diri dari kesulitan. Maunya yang gampang-gampang dan enak-enak aja" Jelas Kisman.


Menimbang situasi sosial yang marak terjadi akhir-akhir ini, Kisman juga meminta Peran orang tua harus menjadi kunci Kendali utama. dan menjelaskan bahwa letak obsesi orang tua tidak cukup bangga menyukseskan anak dengan ukuran prestasi akademiknya saja, tetapi hendaklah diarahkan pula tentang ilmu kehidupan. 


"Bila terlanjur tumbuh jadi Strawberry Generation, Prof. Rhenald Kasali merekomendasikan upaya memperbaikinya dengan cara, pertama: Perbaiki literasi, anak harus pintar membaca tanda jaman yang serba banjir informasi. Kedua: Hati-hati dengan self diagnosis karena yang bisa mendiagnosis itu ahli, bukan diri kita sendiri. Apakah memang benar depresi atau cuma nggak mau berjuang. Ketiga: Orang tua harus menyiapkan anaknya menjadi lebih hebat dari dirinya, lebih kuat dari dirinya. Ke Empat: Ciptakan suasana belajar yang fun (menyenangkan) Biar anak suka belajar dan tidak kabur ketika ketemu tekanan. Ke Lima: Beri anak ruang untuk memilih tantangan, jangan semua kita yang tentukan meski fungsi kendali tetap ada, Ke Enaam: Pupuk rasa persaudaraan dan hilangkan permusuhan". Tutup Kisman. (Man)