Incinews.net
Senin, 28 Maret 2022, 08.29 WIB
Last Updated 2022-03-28T09:22:03Z

Kemenag Menggelar Pelatihan Managemen Bagi Pondok Pesantren Di Kota Bima

 

Foto di lokasi kegiatan pelatihan.

Incinews.net. Kota Bima. Kementerian agama (Kemenag) melalui Balai Diklat keagamaan Denpasar menggelar pelatihan selama enam hari di kota Bima.

Hal tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan kompotensi bagi pendidikan pondok pesantren.

Fenti herlinasari Ketua Pantia saat diwawancarai menjelaskan, kepesertaan  yang hadir dalam kegiatan pelatihan yakni dari perwakilan guru pesantren yang ada di Kota Bima, dengan mengangkat tema" Pelatihan menegemen pondok pesantren". Jumat, 25/3/2022 lalu.

Kegiatan pelatihan berlangsung di Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kota Bima telah berlangsung  sejak hari rabu tanggal 23 dan akan berahkir di hari selasa tanggal 29 tahun 2022.

Selama kegiatan berlangsung jumlah materi pelatihan secara keseluruhan berjumlah 60 jam, dan materi pelatihan yang sampaikan dibagi menjadi tiga bagian yakni materi dasar, materi 
pendukung dan  materi Inti dengan menghadirkan narasumber dari pejabat Kantor kementerian agama kota berjumlah dua orang, dan  tiga orang dari  pejabat eselon III perwakilan dari balai Diklat Denpasar.

"Managemen pendidikan pesantren yang diberikan selama kegiatan tujuanya untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan pesantren di bawah naungan kemenag kota, Ilmu yang disampaikan oleh narasumber semoga bermanfaat di tempat tugas masing-masing". Ungkap ketua panitia.


H. Ahmad Taufik selaku Kepala kantor Kemenag Kota Bima yang dimintai tanggapan terhadap adanya pelatihan yang berlangsung mengungkapkan, kegiatan yang tengah di gelar tersebut adalah upaya untuk memaksimalkan pengelolaan pondok pesanteren yang ada dikota Bima. Dan harapan kedepan adanya perubahan yang mengarah pada kemajuan bagi pendidikan pondok pesantren.

"Setiap pesantren dapat mengaplikasikan program berbasis digital dan mengikuti aturan yang berlaku, dapat melaksanakan mangemen pondek pondok pesantren, kita menginginkan setiap pondok pesantren yang ada tidak tradisional tetapi menjurus ke pondok pesantren yang moderat". Ungkap kepala Kemenag. (Asa)