Incinews.net
Jumat, 18 Desember 2020, 08.37 WIB
Last Updated 2020-12-18T01:02:17Z
MataramNTB

Bang Zul : NTB Syariah Bisa Jadi Contoh Bagi Bank Daerah di Indonesia

Foto: Terlihat Pak Gubernur bersama Pak wali Kota mataram dan sejumlah Petinggi Bank NTB Syariah berdo'a usai peletakan batu proses dimulainya pembangunan gedung Pusat.

MEDia insan cita, Mataram: Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc berharap agar Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Barat (Bank NTB Syariah) dapat menjadi trendsetter bagi seluruh bank daerah di Indonesia.

Hal ini disampaikan Bang Zul sapaan akrabnya, saat sambutan peletakan batu pertama pembangunan kantor pusat Baru Bank NTB Syariah di Jalan Udayana Mataram, Kamis (17/12/2020).

“Semoga dengan adanya Kantor baru menghadirkan semangat baru sehingga kinerja bank NTB syariah  dapat menjadi contoh bagi seluruh bank daerah di Indonesia” tutur Dokter Zul.

Sementara itu Kantor Pusat Bank NTB Syariah sebelumnya berada pada tiga lokasi, yakni di Cakra, Islamic Center  dan Pejanggik. Direktur Bank NTB Syariah Kukuh Rahardjo menjelaskan bahwa lokasi kantor pusat yang berpisah membutuhkan koordinasi dengan upaya yang lebih besar.

“dengan adanya kantor baru ini memberikan kami koordinasi yang bagus, kami mencoba konsep single working space artinya tidak ada sekat – sekat antar perdivisi” tuturnya.

Kukuh juga menuturkan rencana kedepan yang akan dilakukan oleh Bank NTB Syariah akan menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi ,kantor yang berada di pejanggik akan dijadikan sebagi Coorporate University dan Teknologi.

“Kami ingin membangun kesiapan teknologi dan juga SDM untuk menghadapi era Bank diharapkan bisa lebih aktif dalam melayani masyarakat” jelasnya.

Konsep pembangunan kantor pusat Bank NTB Syariah dibagi menjadi tiga, yakni konsep budaya, edukasi dan keluarga. “Kami desain khusus agar taman yang akan dibangun juga dapat dinikmati oleh masyarakat umum” tuturnya.

Luas lahan keseluruhan sebanyak 15.000 m², dimana 1.800 m² akan digunakan untuk tapak kantorsekitar, 10.000 m² digunakan untuk bangunan penunjang dan 3.000 m² digunakan untuk pembangunan kantor taman kota. (Red/O'im)