Incinews.net
Kamis, 05 November 2020, 13.46 WIB
Last Updated 2020-11-05T05:48:18Z
MataranNTB

Dinas Pendidikan NTB akan Kawinkan Kurikulum SMK dengan Dunia industri

Foto: Kepala Dinas Pendidikan Dr. Aidy Furqan. (ist/O'im)

Mataram, incinews.net: Mimpi besar industrialisasi Provinsi Nusa Tenggara Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur NTB,  Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, dipersiapkan dengan matang dan melibatkan berbagai pihak. Salah satunya tercermin dalam program unggulan re-engineering Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diampu oleh Dinas Pendidikan NTB. Re-engineering SMK dimaksudkan sebagai suatu upaya penataan bidang/program keahlian SMK sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi ekonomi dan potensi wilayah serta tuntutan kebutuhan pasar kerja, tanpa menutup institusi SMK tersebut (baik negeri maupun swasta).

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Dr. Aidy Furqan, re-enginering SMK merupakan upaya Pemprov NTB dalam mengawinkan kurikulum di SMK dengan kebutuhan pasar di dunia Industri yang tengah menggeliat.

“Kita akan kawinkan SMK dengan dunia industri. Maksudnya di dalam kurikulum SMK harus dimasukan pembelajaran terkait pangsa pasar. Kita liat tren dunia industry saat ini apa,” jelas Dr. Aidy, Rabu, (4/11/2020).

Kadis Pendidikan NTB  yang baru menjabat sejak januari lalu tersebut mengambil contoh jurusan Tataboga di SMK. Siswa tak hanya diajarkan cara memasak tapi juga diajarkan pemasaran online yang tengah hits belakangan waktu ini. Jurusan Agri Bisnis Pengolahan Hasil Pertanian di SMK 1 Sakra menjadi contoh keberhasilan program ini. Guru dan Siswa berjibaku dengan penuh semangat membuat aneka manisan, bubuk penyedap rasa, dan aneka roti dari hasil pertanian. Dalam SMK ini bisa memproduksi 252 biji roti dengan mengahabiskan 6 kg tepung setiap harinya dan akan terus dikembangkan sesuai kebutuhan pasar.

“Omsetnya paling rendah 10 juta perbulan. Usaha tersebut bahkan menyerap langsung tenaga kerja dari siswa-siswi di SMK tersebut,” tutur Dr. Aidy. Hal ini yang diharapkan dengan adanya program unggulan re-enginering SMK ini, siswa-siswi tak hanya dibekali dengan keterampilan tapi juga dengan kemampuan menciptakan sesuatu dan memasarkannya.

Karena itu dalam re-enginering SMK, model pembelajaran yang digunakan tak lagi konvensional, namun kini dengan pendekatan project based learning dan production based learning. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.

Hasilnya pun bisa dilihat langsung, sejak januari lalu sampai saat ini sudah ada 17 penemuan yang dieksekusi oleh anak SMK yang mengharumkan nama daerah. Dari motor listrik, sepeda listrik, bak sampah cerdas, hingga penyulingan air laut menjadi air mineral dan masih banyak lagi. Semua penemuan yang tersebar di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa ini rencananya akan dipamerkan pada bulan budaya akhir November ini.

Hingga saat ini lanjut Kadis, ada 9 SMA yang telah dialihfungsikan menjadi SMK dan 2 SMK dialihfungsikan menjadi SMA mengikuti kebutuhan lapangan pekerjaan saat ini. Bahkan tahun depan, Dinas Pendidikan akan membuka SMK di Sembalun dengan dua jurusan utama yakni Pariwisata dan Geotekhnologi. Kabar baiknya lagi, SMK Sembalun ini akan menjadi satu-satunya SMK di Provinsi NTB yang memiliki jurusan Geotehnologi. 

“Re-enginering SMK ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk memajukan pendidikan di NTB dan mendukung program industrilialisasi NTB,” tandasnya.