Incinews.net
Jumat, 18 September 2020, 20.29 WIB
Last Updated 2020-09-18T12:57:59Z
DompuNTB

DPMPTSP Provinsi NTB Respon Cepat Aksi Mahasiswa Soal PT Dunia Mas di Dompu, ini Hasil Cek Lapangan

Foto: Tim DPMPTSP Provinsi NTB didampingibDinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu  saat di Lokasi PT Dunia Mas. (O'im)

Dompu, incinews.net: Aksi Mahasiswa dan Pemuda di Mataram yang Tergabung Dalam Persatuan Rakyat Anti Korupsi (PERANK) menuntut adanya proses galian atau pertambangan pasir oleh PT Dunia Mas berdampak kepada rusaknya lingkungan sekitar, bahkan aktifitasnya menyebabkan Debu dan kebisingan yang membuat warga sekitar resah dan tergganggu. 

Hasil investigasi dari TIM, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi NTB, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu dan keterangan warga menyebutkan bahwa adanya Kebisingan Dibantah oleh Warga sekitar melalui Kepala Dusun Kadus Nata kehe Desa Temba Lai Kecematan Pajo kabupaten Dompu, bahwa apa yang dituduhkan tidaklah benar dan mengada-ngada. 

"Mana mungkin ada kebisingan yang buat warga terganggu, sementara Tempat lokasi Operasi PT Dunia Mas dengan Warga sekitar 200-300 Meter," sebut Abdul Khalik kepada tim DPMPTSP Provinsi NTB, saat dilokasi Perusahaan, Rabu (17/9/2020)

Dijelaskan juga, oleh Pihak Kepala sekolah sekitar Lokasi menyebutkan soal adanya Debu, Diakuinya dulu awal-awalnya memang benar, begitu juga dengan adanya kebisingan, tapi sekarang tidak ada lagi, karena oleh Pihak Perusahaan sudah melakukan pengelolaan untuk suara/kebisingan dan Debu.

"Awalnya memang kita keluhkan dan kita protes, Tapi Alhamdulillah saat sekarang tidak ada masalah baik Debu dan Suara bising, dan Anak-anak belajar dengan normal tanpa ada yang merasa terganggu," ungkap M Yasin Spd selaku Kepala sekolah SDN 8 Pajo.

PT Dunia Mas melalui Kuasa Hukumnya menjelaskan Bahwa adanya protes dari sejumlah mahasiswa kita akui sebagai bentuk pengawasan mereka terhadap kita. "Sah-sah saja mereka melakukan aksi," sebut Muhammad Nukman SH.

Namum, ia menegaskan, Keberadaan PT Dunia Mas di Desa Temba Lae Bukan lokasi penggalian dan pertambangan. "Biar gak keliru, Bukan penambangan atau atau galian, tapi tempat  pengolahan (IUP OPK Pengolahan)" terangnya.

Terkait dana CSR dari Perusahaan, kami tetap salurkan baik untuk pendidikan, kesehatan, kegiatan sosial masyarakat dan bantuan Masjid.  Untuk jumlah tidak menentu, "setiap ada kegiatan dan kebutuhan masyarakat sekitar tetap kami support, bahkan setiap hari kurban kami sumbang Sapi," paparnya.

Pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu mengatakan, Memang ada aksi yang pertama saya liat dan saya dengar itu aksinya. Seingat saya Aksinya ini sudah 2 kali. Aksinya yang pertama itu ada suratnya yang dikirim sama oleh Dinas LHK Provinsi NTB, yaitu tentang kegiatan penambangan yang ada di Desa Tembalae. Tapikan kenyataannya ijin perusahaan PT Dunia Mas ini bukan ijin penambangan tapi hanya ijin operasi produksi khusus, dia hanya Stone Crusher dan AMP. Jadi apa yang dituduhkan itu keliru itu yang pertama. 

"Jadi yang pertama masalah penambangan kaitannya ada penambangan pasir besi, penambangan tanah urug yang perlu kami klarifikasi , bahwa dia ditempat lain tidak ada penambangan hanya Stone Crusher atau pengolahan di sini," papar Kabid Perlindungan pengelolan lingkungan Hidup Dompu Andi Bahtiar.

Yang kedua, ada demo masalah keluhan masalah kebisingan dan debu. Nah itu tidak bisa kita pastikan karena harus diuji di laboratorium dulu. Sementara memang kami sudah berbicara dengan perusahaan bahwa untuk segera menguji, "sudah berkoordinasi dengan laboratorium DLHK Provinsi NTB juga untuk langsung dari laboratorium yang datang kesini. Itu sementara kita akan lakukan," tandasnya.

Selain itu, tekait informasi soal pemberhentian?? Ia membatahnya, Bahwa PT dunia Tetap Beroperasi seperti Biasa. 

"Oh saya tidak tahu kalau soal pemberhentian itu kami belum menerima surat. Karena surat resminya belum ada," katanya.

Sementara itu, Tim yang di utus  DPMPTSP Provinsi NTB melalui Bidang Perizinan menyebutkan, Saat cek lokasi, bahwa berdasarkan informasi yang di peroleh dari salah satu kadus setempat, 2 orang kepala sekolah terdekat mengatakan bahwa tidak ada masalah soal kebisingan dan debu, "hanya saja memang perlu dilakukan pengujian laboratorium, untuk mengetahui tingkat baku mutu atas kebisingan dan debu dimaksud," sebutnya.

Selain itu, Sambungnya, kami sarankan agar segera melengkapi sejumlah program dan pengalokasian Dana CSR yang sudah di salurkan sebelumnya. "Kalo bisa Buat Dokumentasi dan Berapa Jumlahnya yang sudah di keluarkan per Tahunnya dan juga utk penyaluran CSR selanjutnya agar di buatkan program yang disusun bersama sama dengan tokoh warga setempat, Kadus, Kades, dengan tujuan agar pihak perusahaan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan warga sekitar, sehingga penyaluran CSR menjadi tepat" jelas I G B Ngurah Weda

Kegiatan Tersebut di dampingi Kadus setempat, PT Dunia Mas dengan Diwakili Pihak Kuasa Hukum, 2 orang Kepala Sekolah Sekitar Lokasi dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Dompu.(red)