Incinews.net
Jumat, 21 Februari 2020, 01.31 WIB
Last Updated 2020-02-20T21:41:20Z
HeadlinePemerintah

Wakil Presiden RI Mengakui Masyarakat NTB "Orangnya Hebat-hebat"

Foto: Wakil Presiden RI,  KH. Ma’ruf Amin. (ist/O'im)

Lombok Tengah, incinews.net: Wakil Presiden RI,  KH. Ma’ruf Amin didampingi istri, Hj. Wury Estu Handayani menyatakan salut terhadap program pencegahan stunting yang dijalankan Pemerintah Provinsi NTB. Saat berdialog bersama masyarakat dan Da’i Kesehatan serta stakeholder terkait lainnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat Kamis (20/02/2020), Wapres mengakui bahwa masyarakat NTB sesungguhnya sangat hebat. "Kalau secara potensi,  NTB ini orangnya hebat hebat, cuman yang tidak hebat itu jangan lemah," ujar Mantan Ketua MUI itu. 

Orang nomor dua di Indonesia itu mengapresiasi langkah Gubernur yang menginisiasi berbagai program untuk mencegah terjadinya stunting di NTB. Selain Revitalisasi Posyandu, juga Minum Tablet Tambah Darah (TTD) dalam Kegiatan Aksi Bergizi, Sarapan Bersama, Generasi Emas NTB, Gerakan Buang Air Sembarangan Nol dan Da’i Kesehatan.

Wapres meminta program strategis pencegahan stunting tersebut agar terus dilaksanakan dan digencarkan. Sehingga masyarakat mendapatkan pemahaman yang utuh tentang bahaya stunting.

Ia mengaku optimis jika program- program tersebut dijalankan secara konsisten, akan dapat menurunkan angka stunting di NTB, bahkan nasional. Angka stunting di NTB berdasarkan data tahun 2018 menyentuh 33 persen. Sedangkan secara nasional, angka stunting mencapai 27 persen. Secara nasional, tahun 2024 angka stunting di Indonesia ditargetkan menurun hingga 14 persen.

Wapres mengingatkan bahwa stunting atau kondisi tubuh yang tumbuh kerdil bisa dicegah sejak awal. Yaitu sejak seseorang berada pada masa pra nikah. Sebelum menikah katanya, calon ibu atau bapak ini harus siap. Baik secara mental maupun kemampuan untuk menjaga anak keturunan. Perlu diberikan pemahaman bagaimana merawat dan menjaga Keluarga. Termasuk setelah menikah dan melahirkan anak katanya, harus diberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama dua tahun.

“Jangan pisahkan anak dengan ibunya dari ASI semasih umurnya dua tahun. Sebelum hamil juga harus dipahami, sebelum nikah sudah tau bagaimana menjaga kehamilan, menjaga anak agar sehat,” jelasnya di hadapan masyarakat serta para Da’i kesehatan yang hadir.

Gubernur Bang Zul menyampaikan masalah stunting itu bukan hanya persoalan makanan. Namun ia menilai stunting lebih disebabkan oleh cara pandang. Sebagai contoh katanya, NTB terkenal dengan penghasil lobster terbaik. Para petani lobster selalu memelihara, lalu kemudian dijual, tidak hanya di Indonesia tapi juga di luar negeri. "Para petani lobster sendiri justru tidak mengkonsumsi lobster", ujarnya.

Gubernur yang akrab disapa Doktor Zul itu berharap dengan giatnya pembangunan yang dilakukan, lama-kelamaan stunting bisa ditekan sehingga masyarakat NTB tumbuhnya makin lama bugar dan besar, serta semakin hebat.

"Meskipun NTB ini memiliki masalah stunting, tapi NTB terkenal karena atlet-atletnya paling banyak juara dunia. Lari, lompat jauh, tinju, karate dan tekwondo. pokoknya yang sendiri-sendiri biasanya NTB juara," pungkas  Gubernur Zul.(inc)