Incinews.net
Jumat, 04 Oktober 2019, 20.13 WIB
Last Updated 2019-10-04T12:13:23Z
HeadlineSosial

"Tape Jagung", Bahan Baku Pakan Ternak Inovasi Bupati Dompu


Dompu, Incinews.Net- Pemerintah kabupaten Dompu dibawah Pemerintahan Bupati H.Bambang M.Yasin kini telah memiliki inovasi sendiri dalam ketersediaan pakan ternak. "Tape jagung" yang merupakan fermentasi dari limbah jagung, ternyata menjadi bahan baku industri pakan ternak yang sangat menjanjikan untuk mendorong produksi peternakan di bumi jagung tersebut.

Dompu yang merupakan salah satu daerah sentra produksi jagung terbesar di NTB, menghasilkan sekitar 7 juta ton limbah jagung setiap tahunnya. Limbah jagung tersebut kemudian difermentasi,  yang oleh Bupati H.Bambang menyebutnya dengan istilah "Tape Jagung". Sangat cocok dijadikan bahan baku yang bisa diolah menjadi pakan ternak.

"Ini merupakan peluang besar untuk terwujudnya industri pakan ternak di NTB, melalui pemanfaatan limbah jagung", ujar Bupati dihadapan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Dr. drh. I Ketut Diarmita, MP didampingi Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi NTB, Hj.Budi Septiani saat meresmikan Kontes Ternak Tahun 2019 di Dompu-NTB, Kamis (3/10-2019).

Pada acara yang digelar  untuk mengedukasi  masyarakat akan pentingnya mengimplementasikan pola peternakan yang baik tersebut,  lebih lanjut H. Bambang yang lekat dengan predikat Bupati jagung tersebut menegaskan bahwa kehadiran produk olahan ini akan sangat menguntungkan bagi para peternak.

Orang nomor satu di Dompu itu, juga menuturkan bahwa peternak di dompu saat ini sudah berkembang cukup maju.
" Hingga saat ini kelompok kelompok penggemukan sapi di Dompu telah banyak terbentuk, dan dengan memanfaatkan "tape jagung" tersebut maka sapi yang dikonteskan, semuanya sehat dan bagus" ujarnya.

Ia  menyebut kontes ternak tahun ini juga sebagai salah satu upaya  mengedukasi para peternak terkait pola ternak, yang selama ini peternak hanya memikirkan hasil tanpa memikirkan sarana pendukung, termasuk penyediaan industri pakan ternak dan bibit ternak berkualitas (replacement stock), terangnya.

Disisi lain, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian, Dr. drh. I Ketut Diarmita, MP, yang turut hadir meresmikan kontes ternak kali ini mengapresisasi kegiatan tersebut, menurutnya para peternak lokal harus terus didukung penuh oleh pemerintah. Peluang bisnis dibidang peternakan sangat menjanjikan, untuk itu perlu tersedianya sarana pendukung, semisal koperasi sapi bagi para peternak untuk berinvestasi hasil ternak mereka." Kata Dirjen.

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB yang lebih akrab disapa Bu Budi ini. Ia menegaskan bahwa kontes ternak bukan hanya event  tahunan tanpa hasil konkret. Tetapi benar-benar dihajatkan untuk mendorong para peternak untuk dapat menerapkan pola beternak yang berbasis modern/profesional untuk mendukung terwujudnya industrialisasi sektor peternakan di NTB.

" Dari Kontes  ini juga kita harapkan akan menghasilkan bibit-bibit terbaik untuk menghasilkan ternak berdaya saing tinggi", pungkasnya. (Inc)