Incinews.net
Kamis, 08 Agustus 2019, 10.02 WIB
Last Updated 2019-08-08T02:02:31Z
HeadlineLingkunganSosial

Bendungan Rusak, 88 Ha Sawah Petani di Dompu Kekeringan

"Nampak areal persawahan So Mangge Kalo Kelurahan Bada, Kabupaten Dompu seluas 88 Ha alami kekeringan sejak tahun 2017 hingga 2019 akibat bendungan di sungai Desa Mangge Asi jebol"

Dompu,incinews.Net- Sekitar 88 Haktare (Ha) luas areal persawahan So Mangge Kalo Kelurahan Bada, Kabupaten Dompu NTB mengalami kekeringan sejak tahun 2017 hingga tahun 2019 ini.

Hal itu terjadi disebabkan karena bendungan di sungai Desa Mangge Asi dengan panjang 50 meter dan lebar 10 meter jebol akibat diterjang banjir bandang sejak 3 tahun lalu.

Diketahui, areal persawahan yang biasanya ditanami padi itu milik 126 petani atau kepala keluarga yang didominasi petani asal Desa Mangge Asi dan Kelurahan Bada.

Lurah Bada, Kabupaten Dompu, Usman M Amin BA., Rabu (07/08/2019) menyebutkan, sebelum bendungan utama itu rusak, areal persawahan So Mangge Kalo yang luasnya 88 hektar itu dapat menghasilkan sekitar 800 ton padi setiap satu kali panen dan petani dapat memanen sebanyak tiga kali dalam setahun.

Kini, hanya areal persawahan di dekat sungai yang dapat dimanfaatkan untuk bertani dengan mengunakan mesin penyedot air secara bergiliran. Saat mereka mensuplai air untuk kebutuhan pertanian, petani harus mengeluarkan biaya sebesar Rp200ribu perhari untuk membeli solar mesin penyedot air.


"Mereka harus mengeluarkan biaya banyak dengan hasil seandanya. Sementara lahan yang jauh dari aliran sungai hanya dapat dimanfaatkan saat musim hujan," urainya.

Upaya meningkatkan kesejahteraan hidup petani, ia berharap agar Pemerintah Provinsi NTB maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu dapat memprioritaskan perbaikan bendungan tersebut supaya petani So Mangge Kalo dapat memanfaatkan lahanya dengan baik.

"Saya juga sudah mengirim proposal kepada Gubernur NTB. Semoga secepatnya direspon baik oleh Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah untuk segara diperbaiki," harapnya. (inc)