Incinews.net
Senin, 24 Juni 2019, 16.59 WIB
Last Updated 2019-06-24T08:59:11Z
HeadlineHukum

Sambut HUT Bhayangkara ke-73 Ditlantas Polda NTB Gelar Lomba Fiqih Lalu Lintas


Mataram,Incinews.Net- Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang  (HUT) Bhayangkara ke-73 tahun 2019, pada 1 Juli 2019 mendatang, Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda NTB menggelar Lomba Fiqih Lalu Lintas  melalui program TRAMPOLIN ( Traffic Moeslim Police Indonesia), bertempat di Hotel Mataram Square, Senin (24/6/2019),

Kegiatan Yang dibuka oleh Wakil Dirlantas Polda NTB AKBP Dessy Ismail, S.IK tersebut merupakan kegiatan yang kali kedua dilakukan setelah sebelumnya dilaksanakan pada tahun 2018.

Kegiatan tersebut diikuti 20 orang peserta terdiri dari  unsur pelajar yang diwakilkan satu peserta per kabupaten/kota di NTB dan utusan 10 (sepuluh) Satlantas se Jajaran Polda NTB. Mereka yang diutus merupakan juara di Polres Masing Kabupaten dan kota. 

Tujuan lomba tersebut, agar masing-masing peserta dapat menjadi motor kesadaran dalam berlalulintas bagi masyarakat. "Pelajar diharapkan dapat menjadi duta kesadaran lalulintas di sekolah dan di tengah kehidupan bermasyarakat," kata Wadir Lantas Polda NTB AKBP Dessy Ismail saat membuka acara. Pada saat pembukaan tersebut, hadir para Pejabat Utama Ditlantas Polda NTB dan juga dari Polda NTB.

 Juri lomba dakwah Polisi Lalu Lintas tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri Mataram, Ditlantas Polda NTB, dan tokoh agama.

NTB dikenal dengan pulau 1000 masjid. Banyak tokoh agama berpengaruh sehingga kita perlu memasuki wilayah pesantren untuk ketertiban berlalulintas. Agar mengajak peran aktif muda-mudi, tokoh agama agar ikut kampanye keselamatan berlalulintas.

Dia menjelaskan, ada tujuh (7) prioritas Ditlantas Polda NTB untuk menanamkan kesadaran lalulintas di tengah masyarakat. Masing-masing masalah penggunaan helm. “Penggunaan helm pada pengendara di NTB baru 20-30 persen. Sisanya masih jarang menggunakan helm,” ungkapnya.

Kemudian masalah sabuk pengaman belum menjadi hal yang keren di NTB, kecepatan atau batas kecepatan, pengaruh miras dan obat terlarang, pengendara di bawah umur, penggunaan hp dan melawan arus.

Menjadi catatan, Dalam kurun waktu 1 Januari hingga 23 Juni 2019, terjadi 663 kasus lakalantas di NTB. Jumlah korban meninggal 205 jiwa, luka berat 153 jiwa dan luka ringan 660 jiwa. Untuk itu kesadaran meski ditingkatkan.

Kendati demikian, angka lakalantas dalam periode sama di tahun 2018 lalu mengalami penurunan. Tahun 2018 terjadi 735 kasus lakalantas dengan 250 korban tewas, 137 luka berat dan 797 luka ringan.

Selain dalam bentuk sosialisasi lalulintas, Senin hari ini permohonan SIM melalui tes psikologi mulai berlaku di Lombok. Tes psikologi diharapkan mampu menekan angka lakalantas. Bagi pemohon SIM yang dinyatakan tidak lulus tes psikologi, maka permohonan SIM harus diajukan ulang hingga lulus semua persyaratan.

Sementara, Kasubdit Kamseltibcar AKBP Made Mudana dalam sambutannya selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada semua pihak yang telah ikut mensukseskan kegiatan tersebut.

"Khusus kepada seluruh Kepala Satuan Lalu Lintas se Jajaran Polda NTB, kami ucapkan terima kasih telah menyeleksi para peserta di tingkat Satlantas (Kabupaten/Kota). Kita akan semakin dekat dengan masyarakat melalui pendekatan keagamaan dengan harapan dapat menekan pelanggaran lalu lintas dan menjadikan masyarakat semakin taat aturan khususnya saat di jalan raya," jelasnya kepada semua peserta dan undangan yang hadir.(inc)