Incinews.net
Minggu, 25 Februari 2024, 08.21 WIB
Last Updated 2024-02-25T00:38:03Z
BawasluNTBPemilu

Bawaslu: Kejadian PSU Parado Bima Merupakan Sejarah Terbesar, Terberat dan Pertama di NTB

Foto: Bawaslu Provinsi NTB Umar Ahmad Seth selaku Koordiv Penanganan Pelanggaran dan Datin, dan Hasan Basri selaku Koordiv Pencegahan, Parmas dan Humas.


INSAN CITA (inciNews.net) BIMA - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTB turun tangan memberikan arahan dan motivasi kepada Panwascam dan PTPS yang akan bertugas melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Jum'at (23/2/2024).

PSU dilakukan berdasarkan rekomendasi Bawaslu pasca pembakaran logistik pemilu pada 14 Februari 2024 yang berasal dari 34 TPS di 5 desa. Dari ratusan kotak suara, hanya 102 kotak suara yang dapat diselamatkan dan diamankan di KPU Kabupaten Bima.

Umar Ahmad Seth dalam arahannya mengatakan pada tahap PSU yang ada di Kecamatan Parado ini merupakan pelajaran yang sangat penting. Hal ini karena, kejadian ini merupakan yang pertama terjadi di NTB akibat oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kejadian ini merupakan sejarah terbesar di NTB dan yang terberat untuk kita semua sehingga harus dilakukan PSU. Ini juga menjadi pelajaran yang penting untuk sama-sama kita resapi," ujar Umar

Ia menambahkan, Pengawas Kecamatan (Panwascam) maupun Pengawas TPS (PTPS) untuk nantinya ketika PSU dilakukan selalu melindungi hak suara masyarakat yang telah dipilih. Perlindungan hak suara itu berupa data-data penting dalam pelaksanaan pemungutan suara.


Selain itu, dokumentasi kegiatan perlu untuk dilakukan sebagai bukti bahwa tahap pemungutan suara dilakukan secara adil dan tertib dengan penuh prinsip bahwa hak suara masyarakat harus dilindungi.


"Besok ketika PSU mohon untuk dicatat segala kegiatan yang ada di lokasi pemungutan suara, hal ini agar menjadi bukti dan data bahwa telah dilakukan kerja kepengawasan secara intens, kalau perlu difoto dan divideokan sebagai bukti konkrit, sehingga masyarakat mengetahui bahwa kita sudah bekerja secara maksimal,"Umar menegaskan.


Dalam kesempatan yang sama Hasan Basri selaku Koordiv. Pencegahan, Parmas dan Humas mengucapkan rasa terima kasih atas kesiapan Panwascam, PKD dan petugas PTPS dalam mengemban tugasnya.


Hasan menambahkan, apresiasi penuh atas dedikasi para panwascam dan PTPS yang dengan sukarela bekerja dan mau menjadi bagian dari keluarga besar Bawaslu NTB dalam mewujudkan amanat kepengawasan di kecamatan dan setiap TPS.


"Banyak sekali PTPS kita yang mengundurkan diri akibat kejadian ini, tentunya ini bukan karena paksaan melainkan karena beratnya proses yang mereka alami. Itulah, teman-teman semua ini adalah orang yang terpilih. Terimakasih semua,"ungkap Hasan


Ia juga mengingatkan, agar dalam tahap PSU ini, diharapkan para petugas TPS untuk selalu menjaga stamina tubuh. Selain untuk menjaga kesehatan tubuh, juga hal ini untuk menciptakan pemilu yang sehat dan damai.


“Dan jangan lupa untuk jaga kesehatan, karena ini adalah kerjaan kedua kalinya. Tentunya kita semua berharap, kejadian ini tidak akan terulang lagi. Juga, nantinya tidak akan ada lagi PSU, PSU lagi dan lagi sehingga pemilu dijalankan secara lancar dan tertib sesuai kaidah yang berlaku,"terangnya.


Proses PSU tersebut dijaga ketat TNI Polri, Sebanyak 356 personel gabungan TNI-Polri diturunkan dalam agenda pengamanan Tahap Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada 34 TPS di Wilayah Kecamatan Parado.

Ratusan personel tersebut terdiri dari Personel Brimob Batalyon B Pelopor Sumbawa, Batalyon C Pelopor Bima, Polres Bima dan Prajurit TNI Kodim 1608/Bima. Para Personel gabungan tersebut akan disebar ke 34 TPS yang ada di lima desa di Kecamatan Parado untuk mengamankan jalannya tahap PSU.

Saat memimpin apel pergeseran pasukan Kapolres Bima AKBP Eko Sutomo mengingatkan para personel untuk menjaga netralitas, membangun kekompakan, menguatkan koordinasi dan komunikasi dengan pihak terkait demi terwujudnya pemilu yang aman dan damai. 

Kapolres menegaskan bahwa ia bersama pihaknya akan menjamin keamanan dan memberikan pelayanan prima demi kenyamanan masyarakat yang akan memberikan hak pilih, "sehingga seluruh proses penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Bima dapat berjalan dengan lancar saat dilakukan proses PSU yang digelar pada sabtu 24 Februari,"katanya.