Incinews.net
Sabtu, 02 September 2023, 18.06 WIB
Last Updated 2023-09-27T08:33:24Z
DPRDNTBPemerintahPolitik

Sekda NTB Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Pimpinan DPRD Angkat Bicara

Foto: Pimpinan DPRD NTB.


INSAN CITA (inciNews.net) MATARAM :

Menyusul telah ditetapkannya Lalu Gita Ariadi sebagai Pj Gubernur NTB oleh Presiden Jokowi, Pimpinan DPRD NTB Angkat Bicara. 

Wakil Ketua I DPRD NTB Nauvar Furgoni Farinduan menyampaikan, ditetapkannya Sekda Lalu Gita Ariadi sebagai Pj Gubernur menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat NTB untuk melanjutkan tongkat estafet pemerintahan hingga terpilihnya Gubernur NTB definitif 2024. Dia berharap, Pj Gubernur harus segera mengambil langkah cepat dan strategis, khususnya terkait masalah menyelesaikan kondisi keuangan daerah. 

“Harapan dengan Pak Gita menjadi Pj Gubernur otoritasnya lebih kuat khususnya menuntaskan masalah devisit anggaran dan semoga tidak ada perubahan," ujarnya, Sabtu 2 September 2023. Selain persoalan utang, ia mengatakan di momen politik 2024, pihaknya juga meminta agar Pj Gubernur bisa menjaga netralitas ASN. 

“Karena kembali lagi Pj itu ditetapkan bukan dipilih dalam kontestasi politik melainkan Pj ditunjuk Presiden dalam rangka mengisi kekosongan jabatan gubernur,” katanya. 

Sementara, Wakil Ketua II DPRD NTB H Muzihir mengapresiasi terpilihnya Sekda NTB jadi Pj Gubernur.


“Kita bersyukur aja. Akhirnya orang daerah ditunjuk Presiden,” ucap pria yang juga Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTB tersebut. Ia berharap Pj Gubernur NTB dapat segera melakukan langkah penyehatan terhadap APBD NTB. 

“PR nya hanya menyehatkan APBD. Itu saja. Kalau bisa, APBD kita 2024 bisa sehat. Dan di tahun 2023 ini utang tuntas,” harapnya. Sosok HL Gita Ariadi menurutnya sangat memahami terkait dengan kondisi APBD NTB dan cara menyehatkannya. 

“Kira-kira dimana “bocornya' beliau juga mengetahuinya. Dan kebocoran itu harus ditutup agar tidak bocor lagi,” katanya. Soal masih adanya tunggakan utang tahun 2022 sekitar Rp100 miliar serta belum adanya program kegiatan yang 
dilaksanakan tahun 2023 juga menjadi atensi pihaknya.


“Sisa utang sebesar Rp100 miliar tersebut bisa tuntas tahun ini, insya Allah. Hanya saja yang menjadi masalah ini adalah tidak adanya program kegiatan yang berjalan di tahun 2023 ini. Padahal ini sudah masuk triwulan kedua. Nah inilah tugas berat PJ Gubernur,” kata H Muzihir.