Incinews.net
Selasa, 02 Maret 2021, 20.07 WIB
Last Updated 2021-03-02T12:27:06Z
MataramNTB

Merasa Dizalimi, Suhaili Akan Keluar Dari Golkar

Foto: Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) HM. Suhaili, FT dan Winengan selaku Mantan Sekretaris MKGR Partai Golkar.


MEDia insan cita, Mataram: Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) HM. Suhaili, FT ancam akan keluar dari Golkar. Hal itu dilakukan suhaili akibat perilaku sejumlah Oknum Partai Golkar yang menzalimi Dirinya.

"Saya merasa dizalimi dan Saya pastikan akan keluar dari Golkar. Apa gunanya saya masuk Golkar kalau dizalimi seperti ini,” ungkap Mantap Bupati Lombok Tengah Dua periode ini saat dihubungi H. L Winengan Lewat Telfon selaku Mantan Sekretaris MKGR Partai Golkar saat didepan sejumlah media di Hotel Santika, Kota Mataram, Selasa (3/2/2021).

Ia menegaskan, pihaknya juga berencana akan secara resmi mendeklarasikan untuk keluar dari Golkar. Saya sebagai orang kecil yang tidak mempunyai masa yang besar.

"Pihaknya mengingatkan bahwa tidak ada orang jatuh karena batu yang besar. saya bukan orang besar tapi ingat, tidak ada orang jatuh karena batu yang besar, justru orang jatuh karena batu kecil,” terangnya. 


Sementara, Mantan Sekretaris MKGR H L Winengan menyayangkan sikap pengurus golkar di NTB, yang menganggap bahwa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) partai Golkar terapkan aturan yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumahtangga (ART) yang seharusnya menjadi landasan penentuan segala keputusan yang ada.


Ia sesalkan kebijakan pemberhentian Ketua DPD Golkar NTB Suhaili dan diganti oleh PLT yang ditunjuk oleh pusat.


"Pemberhentian Suhaili menurut DPP karena dia (Suhaili, red) sudah habis masa jabatan,"sebutnya.


Sementara kata Winengan, bahwa ini permainan DPP, sebab beberapa kali Suhaili meminta Musda Golkar namun terus di undur.


“Saya curiga kalau ini adalah permainan DPP atau segelintir orang yang ada di tubuh Golkar yang tidak menginginkan Suhaili menjadi Ketua Golkar Lagi,” jelasnya. 


Selain itu pemberhentian dirinya sebagai sekretaris MKGR sehari sebelum Musda, membuat dugaannya semakin kuat, bahwa semua ini penuh dengan setingan semata, untuk melengserkan Suhaili.


“Saya heran kok saya tidak di kasih tau kalau saya sudah di pecat menjadi Sekretaris MKGR, ini ada apa. Padahal dalam AD ART semua harus melalui musyawarah dan mufakat, dan saya baru tau sehari sebelum Musda di gelar,” ungkapnya.


Dia juga menyebut bahwa jika Ketua Umum Airlangga Hartarto bersikap seperti itu di NTB, pihaknya mengancam untuk tidak mendukungnya pada calon Presiden 2024 mendatang. Winengan akan menyuarakan kata hatinya melalui semua organisasi yang dia pegang, termasuk juga NU dimana dia sekarang sebagai wakil ketua di NU NTB.


“Saya akan menyuarakan isi hati saya ini melalui semua organisasi yang saya pegang termasuk NU,” tegasnya. (Red/O'im)