Incinews.net
Jumat, 02 September 2022, 01.37 WIB
Last Updated 2022-09-01T18:16:02Z
DompuNTB

TKI Asal Dompu yang Disiksa Majikan di Arab Saudi, Diduga Korban Perdagangan Orang

Foto: Anggota DPR RI H. Muhammad Syafrudin, ST, MM dan Korban.

insan cita (inciNews.net) Dompu - Kabar miris kembali menerpa tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Arab Saudi. Perempuan yang bernama Berlyanthikasih (17thn) diduga disiksa berkali-kali oleh majikannya. Ia berasal dari kelurahan Dorotangga, Kecamatan Dompu, kabupaten Dompu, Provinsi NTB. Begitu mendapatkan informasi tersebut, Wakil Rakyat Asal Pulau Sumbawa bergerak cepat melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Dubes RI di Arab Saudi dan pihak Keluarga Korban.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dan komunikasi melalui saluran telpon dengan Jamilah Abdul Rahman Yahya Suhem Halawi, Berlyanthikasih Samsul Rizal dan orang tuanya diperoleh kesepakatan. 

Yang pertama, Tim telah menyampaikan adanya pengaduan secara resmi dari orang tuanya yang viral di medsos atas permasalahan yang dihadapi oleh WNI/PMI tersebut dan telah melakukan perekrutan secara unprosedural. 

"Yaitu dengan visa ziarah yang terindikasi Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO),"kata H. Muhammad Syafrudin, ST, MM. Jum'at (2/09/2022) saat dimintai keterangan soal TKI asal Dompu kemarin yang sempat viral diduga disiksa sama majikannya di Arab Saudi.

Selain itu, yang ke dua,  disampaikan pula bahwa saat ini korban WNI/PMI tidak dapat membayarkan uang ganti rugi perekrutan sebesar SAR 23.000,- dengan alasan yang bersangkutan telah tertipu menjadi PMI ilegal dan tidak menerima uang itu. 

"Apabila ingin menuntutnya, maka disarankan sebaiknya menuntut Agen di Saudi Arabia dan Sponsor yang membantu memberangkatkan secara illegal di Indonesia,"ujar Politisi PAN Dapil I Pulau Sumbawa tersebut.

Terus yang ke tiga, Kesepakatan yang didapatkan, Sambung pria yang ramah dan murah senyum ini,  bahwa pihak Kafilnya bersedia memproses Exit Permit dan akan menyerahkan WNI/PMI tersebut ke KJRI Jeddah untuk proses pemulangan ke Indonesia dan tidak bersedia membiayai pembelian tiket. 

"Dan yang terakhir TIM akan berusaha untuk menghubungi sponsornya di Indonesia agar melakukan pemesanan tiket untuk pemulangan WNI/PMI tersebut,"tutup Politisi PAN Tiga Periode yang memiliki suara terbanyak pada pileg 2019 ini.

Orang tua korban menyampaikan, hal itu terungkap, Pada saat dirinya dengan anaknya (korban, red) video call dengan  beberapa waktu lalu, anaknya menunjukkan bekas luka memar pada tangan dan leher serta betis informasi nya akibat diseterika dan disiram menggunakan air panas oleh majikannya.

"Saat Video Call yang sempat kita rekam waktu telepon kemarin. Luka memarnya saya lihat ada di tangan, leher juga betis. Anak kami diduga mendapatkan penyiksaan dalam disiram pakai air panas, leher di setrika, dipukuli, dicukur paksa rambutnya. Dan penyisaan secara bathin lainnya. Kami mohon perhatian dan tindakan bapak agar anak kami bisa selamat dan segera dipulangkan,"ungkap Syamsurizal. Dan memang terlihat Video call hasil rekaman diterima media ini terdapat luka-luka di sekujur tubuhnya. Senin (29/08/2022) kemarin.

Ia mengatakan, dugaan penganiayaan terhadap putrinya itu kini telah diadukan ke Disnakertrans Dompu dan BP2MI Mataram.

Orang tua Korban berharap putrinya bisa segera dipulangkan ke Indonesia."Kami khawatir dia meninggal di sana," ungkapnya.

Informasi lain yang diperoleh dari ayah korban, Berlyanthikasih berangkat ke Arab Saudi secara ilegal.

Aksi nekatnya mencari uang ke luar negeri kata Syamsurizal, untuk membantu ekonomi keluarga. Kami terkadang berkomunikasi dengan anak kami, itupun seminggu sekali kalaupun ada. 

"Dalam komunikasi itu, anak kami Berlyanthikasih selalu menceritakan kerap mendapat penyiksaan dari majikan yang perempuan dan anaknya,"katanya.

Berlyanthikasih berangkat ke kota Tabuk arab saudi melalui Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima, pada 10 Februari 2022 lalu oleh temannya nursela asal desa Soro kempo Kabupaten Dompu. Hingga, malam kemarin orang tua korban mendapatkan informasi terakhir terus disiksa dan mau dibunuh.

"Semalam anak kami dikejar oleh majikannya menggunakan pisau dan ingin dibunuh, namun hanya mengenai dadanya dan dadanya luka," kata Syamsurizal yang dikonfirmasi media ini. Selasa (30/08/2022) malam.

Tidak hanya itu, karena majikannya mendapatkan informasi bahwa Berlyanthikasih akan dijemput oleh pemerintah Indonesia, kata Syamsurizal anak saya mau disembunyikan oleh majikannya.

Hingga saat ini, Pihak keluarga sendiri berharap anaknya bisa pulang kembali ke Indonesia dan berkumpul bersama pihak keluarga.