Incinews.net
Senin, 05 April 2021, 11.24 WIB
Last Updated 2021-04-05T03:29:55Z
BaliNTB

Pemrov NTB Belajar ke Bali Cara Mengembalikan Kondisi Pariwisata Ditengah Pandemi Covid-19

Foto: Saat menggelar pertemuan di Kantor Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali.

MEDia insan cita, Bali: Sektor pariwisata menjadi salah satu yang paling terdampak dari wabah virus corona.


Dengan adanya zona hijau 3 wilayah di Bali yakni Sanur Denpasar, Ubud Gianyar, dan kawasan ITDC Badung dapat menjadi percontohan bagaimana suatu kawasan di-zoning, kemudian menuju ke zona hijau dan dibuka untuk pariwisata. Sehingga memberikan rasa nyaman kepada wisatawan dan menjadi model-model jadikan contoh.


Melihat kondisi tersebut, pimpinan DPRD NTB dan Ketua Komisi III DPRD NTB tengah berfokus untuk memulai kembali salah satu sektor unggulan NTB ini dengan cara belajar dan menggali informasi pemetaan wisata ditengah pendami covid ke pemerintah Bali. 


Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmadi, menyampaikan, kedatangan ini karena penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.


“Kalau pun pandemi Covid-19, saya mendengar bahwa pariwisata Bali masih tetap bertahan karena banyak industri pariwisata sudah mengantongi CHSE,” ungkap ketua rombongan saat bertandang di Kantor Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Diskominfos) Provinsi Bali.


Yang jelas, sambung sambirang, banyak hal yang akan dipelajari untuk diamati, tiru dan Modifikasi (ATM). 


"Setidaknya bisa diberdayakan di Nusa Tenggara Barat, selanjutnya mampu pulihkan perekonomian masyarakat,"terangnya.


Terkait hal itu, Kasi Sarana Promosi dan Komunikasi Digital pada Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Dewa Dwi Jayendra, menuturkan kondisi pariwisata Bali per tanggal 31 Maret 2021 dengan upaya-upaya yang sedang dilaksanakan Pemerintah Provins Bali dalam pemulihan Pariwisata Bali yakni, pelaksanaan prioritas vaksinasi di 3 kawasan zona hijau yaitu Ubud, Sanur dan Nusa Dua.


Kebutuhan vaksinasi itu di angka 170.487 vaksin, rincian sebanyak 47.045 untuk di Ubud, kemudian 87.715 untuk di Nusa Dua 35.727 untuk di Sanur.


Dia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, rencana 3 kawasan zona hijau tersebut akan dibuka untuk dikunjungi wisman pada bulan Juni Juli mendatang, dengan catatan penyebaran kasus Covid-19 melandai.


“Saat ini kurang lebih 20.600 yang telah divaksin, dari BTDC sebanyak 5.000 orang Bandara Internasional I Gst. Ngurah Rai sebanyak 5.600 orang. Kemudian Hotel Harris Sunset Road sebanyak 2.000 orang Hotel Prama Sanur sebanyak 4.000 orang Hotel Four Points sebanyak 4.000 orang,” kata dia.


Sedangkan sertifikasi industri pariwisata mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga DTW, saat ini sebanyak 877 industri pariwisata telah di-assesment, ditambah lagi dari Kemenparekraf sebanyak 973 industri yang telah disertifikasi.


“Persiapan dengan simulasi penyambutan wisatawan mancanegara di Bandara Ngurah Rai, dengan menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 dan akan diarahkan untuk berlibur ketiga kawasan zona hijau,” paparnya.


Kendati demikian lanjutnya, masih bersifat uji coba dan harus disiapkan dengan matang agar pada pembukaan pertama tidak menimbulkan hal-hal yang tidak di inginkan yang dapat merusak image pariwisata Bali ke depan.


“Ini akan terus dievaluasi, bagaimana pelaksanaannya dan secara bertahap akan diperluas lagi green zone-nya sambil terus dilaksanakan program vaksinasi. Kalau sudah 70 persen masyarakat Bali divaksin maka akan memunculkan kekebalan kelompok sehingga penyebaran Covid-19 akan turun dan Bali aman untuk dikunjungi,” tutupnya. (Red/O'im)