Incinews.net
Kamis, 31 Oktober 2019, 18.48 WIB
Last Updated 2019-10-31T10:48:20Z
HeadlineLingkungan

Santri Ambil Bagian Percepat Wujudkan Program NTB Gemilang


Mataram,Incinews.Net-NTB Asri, lestari, dan bebas sampah (Zero Waste) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, kini mendapat sambutan dan dukungan kuat dari berbagai elemen masyarakat. Para Santri dan warga Pondok Pesantren yang jumlahnya lebih dari 549 ponpes di seluruh pelosok NTB, mulai bergerak bersama mengkampanyekan dan ikut aktif mengelola sampah menjadi berkah.

Tidak kurang dari  2500 orang santriwan dan santriwati se-Pulau Lombok menggelar kegiatan gebyar hari santri nasional tahun 2019, salah satunya kirab  Santri se-pulau Lombok bertajuk “Santri Zero Waste”, Rabu (30/10-2019).

Mengambil start di Lapangan Islamic Centre (IC) Hubbul Whatan NTB di Mataram, peserta kirab berjalan menyusuri Jalan Langko belok kanan menuju Jalan Pendidikan sepanjang 2 Km, kemudian kembali ke IC, dengan membawa poster dan menyerukan pesan serta ajakan untuk mensukseskan program NTB Zero Waste. Misalnya seruan dalam spanduk Ponpes Nurul Quran yang tertulis "Selamatkan bumiku dari sampah, Santri Sejati memanfaatkan sampahnya," dan banyak lagi tagline yang diusung, seperti lingkungan sehat, maka jiwa sehat, dan lain-lain.

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalillah, dalam sambutannya saat pelepasan peserta kirab mengaku optimis santri dapat menjadi  garda terdepan menjalankan program Zero Waste.

Karena santri, menurut Umi Rohmi sapaan akrab Wagub perempuan pertama di Bumi Gora itu, selama ini para santri dan warga Pondok Pesantren sudah terkenal sangat mudah untuk menggerakkan hal-hal yang positif. Sehingga nantinya Pondok Pesantren tak hanya mampu menggerakkan Zero Waste tetapi juga mampu menjalankan Zero Cost.

Sampah organik dari pondok pesantren diharapkan Ummi Rohmi dapat diolah menjadi pakan ternak dan pupuk. Sehingga pondok pesantren bisa bertenak dan bertani dengan biaya yang sangat rendah.

“Hari ini dapat dijadikan moment untuk mulai menerapkan prinsip Zero Waste di setiap Pondok Pesantren di NTB,” pesan Wagub.

Penerapan Zero Waste rupanya memang sudah lama diterapkan di beberapa Pondok Pesantren. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Lentera Hati Meninting Lombok Barat. Pondok Pesantren yang memiliki visi modern, berkarakter, cerdas, dan islami ini telah menerapkan prinsip Zetro Waste sejak 2 tahun yang lalu. Akrab S.Pd, salah seorang pengajar di Ponpes Lentera Hati, mengungkapkan pesantrennya telah bekerja dengan Bank Sampah di Kota Mataram. Para santrinya diberikan tanggung jawab individu untuk memiliki sampah botol plastik sendiri yang harus diisikan sampah plastic lainnya (ecobrick).

“Nantinya kami berikan reward bagi santri yang membuat  ecobrick terbanyak,” jelas Akrab.
Di lain kesempatan, Amri Amin selaku ketua panitia berharap para santri yang mengikuti kirab ini akan semakin termotivasi untuk menggerakkan program Zero Waste di lingkungannya.

“Tak hanya di pondok atau di rumah, tapi di mana saja mereka berada mereka diharapkan dapat menerapkan zero waste,” tandasnya.(Inc)